Haid dalam Perspektif Islam

Haid dalam Perspektif Islam


  Jumat, 8 November 2019, HMI Komisariat Persiapan FEBI dan Saintek mengadakan diskusi tentang Fikih kewanitaan,yang bertempat di Taman Fuhum, Kampus II UIN Walisongo Semarang. Walaupun masih minim kader perempuan, kabid PP dari masingmasing KomPers menyadari bahwa masalah haid perlu dikaji lebih mendalam. Maka dari itu, tema yang diangkat dalam diskusi kali ini yaitu "Haid dalam Perspektif Islam".
   Yunda Rohmah selaku pemateri, menyampaikan materi seputar tema dengan sangat luas. Dengan kitab Risalah al- Haid yang beliau jadikan pedoman dalam memandu, Yunda Rohmah dapat menyampaikan secara rinci masalah-masalah yang ditimbulkan dari haid. Beliau menegaskan bahwa wanita harus teliti dalam mengingat waktu pertama kali haid maupun waktu bersuci. Yunda Rohmah juga mengatakan bahwa ilmu haid tidak hanya melulu menjadi urusan perempuan. Beliau menegaskan bahwa laki-laki juga perlu tau mengenai ilmu haid. Sebab, kelak laki-laki lah yang akan menjadi imam, sehingga tugasnya adalah memimpin dan mengarahkan, jika istrinya tidak tau mengenai ilmu haid.
   Diskusi ini tidak hanya diikuti oleh perempuan, namun juga terdapat beberapa laki-laki yang ikut serta. Walaupun memang sebagian besar dari peserta merupakan perempuan namun diskusi bertemakan haid ini justru dihidupkan oleh laki-laki. Sejumlah kaum adam mempunyai kepedean yang cukup tinggi dibandingkan dengan kaum hawa. Mungkin dikarenakan kaum adam masih minim dengan pengetahuan haid, mereka terlihat lebih aktif bertanya dan menanggapi saat diskusi berlangsung. Mereka tampak ingin mengupas lebih banyak mengenai ilmu keperempuanan ini. Semoga kelak mereka  menjadi imam idaman. 
Aamin.

Posting Komentar

0 Komentar